Severity: Warning
Message: Division by zero
Filename: public/Readmore.php
Line Number: 37
Backtrace:
File: /home/smpn5472/public_html/application/controllers/public/Readmore.php
Line: 37
Function: _error_handler
File: /home/smpn5472/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Ambal (10/11/2025) _SMPN 1 Ambal selama sepekan barusaja melaksanakan pentas cerita rakyat yang disambut dengan meriah dan rasa antusias warga sekolah. Acara ini berlangsung di gazebo sekolah mulai Senin 10 November hingga Sabtu 15 November 2025 pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan mata pelajaran Bahasa Jawa, yang bertujuan memberikan ruang bagi murid untuk belajar dan mengekspresikan kecakapan berbahasa Jawa secara kreatif dan komunikatif melalui seni peran. Selain itu, pentas cerita rakyat juga menjadi momen bagi murid berlatih kerja sama, keberanian tampil di depan umum, serta memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalamnya.
Guru Bahasa Jawa, Dra. Nunung Sukatmah, yang sekaligus penanggung jawab kegiatan, menjelaskan, bahwa persiapan untuk pementasan tahun ini dilakukan cukup matang.
“Murid diberikan waktu hampir satu bulan untuk memilih cerita, menyusun naskah, pembagian peran, menyiapkan kostum dan properti, serta berlatih dialog,” terang beliau di sela-sela kesibukannya memberikan petunjuk pada murid-murid yang akan tampil pentas.
Untuk keperluan pementasan, sejumlah 8 rombel kelas IX, masing-masing dikelompokkan lagi menjadi 4. Jadi setiap kelas ada 4 kelompok yang akan mementaskan cerita rakyat yang berbeda, sehingga total seluruh kelas IXA hingga IXH ada 24 kelompok. Setiap kelompok diberikan kebebasan menentukan cerita yang akan dibawakan, dengan catatan harus berupa cerita rakyat atau legenda yang mengandung pesan moral. Setelah menentukan cerita, murid kemudian menyusun alur pementasan sesuai gaya mereka sendiri, ada yang tetap mempertahankan versi asli, ada pula yang mengadaptasi dengan sentuhan modern agar lebih relevan dengan kehidupan remaja masa kini.
Antusiasme terlihat sejak tahap latihan. Tiap kelas aktif memanfaatkan waktu di luar jam pembelajaran untuk memantapkan dialog dan gerak. Beberapa murid yang bertanggung jawab di bagian tata artistik juga terlihat kreatif dalam merancang properti sederhana yang tetapi menarik, mulai dari replika candi, pepohonan, senjata, topeng hingga peralatan kerajaan.
“Melalui praktik seni peran seperti ini, para murid tidak hanya belajar bahasa Jawa sebagai mata pelajaran, tetapi juga hidup di dalam kebudayaan itu sendiri. Mereka merasakan bagaimana nilai-nilai luhur disampaikan melalui kisah, teladan, dan dialog dari cerita itu,” ujar Sapto Sugeng Riyanto, S.Pd pemangku jabatan Wakil Kepala Sekolah, yang asli kelahiran daerah Ambal. Beliau juga mengapresiasi kerja keras guru mata pelajaran Bahasa Jawa yang telah mempersiapkan kegiatan ini jauh-jauh hari sebelumnya.
Pementasan perdana dilaksanakan Hari Senin, yang dibawakan oleh kelas IXD dengan menampilkan cerita Danau Toba, Bawang Merah Bawang Putih, Timun Mas dan Batu Menangis. Cerita rakyat lain yang menjadi pilihan pementasan kelas IX antara lain Ramayana, Keong Mas, Ande-ande Lumut, Lutung Kasarung, Rama Sinta, Sangkuriang dan Roro Jonggrang.
Setiap penampilan memiliki ciri khas masing-masing, mulai dari cara penyampaian dialog, gaya humor, hingga nuansa drama. Meskipun beberapa murid mengaku gugup, mereka mampu menampilkan pementasan dengan baik. Beberapa guru dari mata pelajaran lain juga ikut menyaksikan dan memberi apresiasi. Mereka mengakui bahwa kegiatan seperti ini membantu murid berkembang secara emosional dan sosial, di luar aspek akademis.
“Saya melihat anak-anak yang biasanya pendiam ternyata bisa tampil berani dengan talentanya. Kegiatan ini bukan hanya seni, tetapi juga pendidikan karakter,” ungkap Sakti Mujiati, S.Pd, Guru Matematika memberikan tanggapan saat menyaksikan penampilan anak-anak yang luar biasa.
Beberapa murid mengungkapkan kesan mendalam terhadap kegiatan pentas cerita rakyat. Salah satu murid kelas IXD bercerita bahwa ia sempat sangat gugup pada hari pementasan, namun dorongan semangat dari teman-temannya membuat ia berani tampil percaya diri.
“Ternyata seru sekali, tidak menyangka ternyata saya bisa juga tampil. Rasanya bangga,” ujarnya sambil tersenyum.
Berbeda dengan ungkapan dari Dwi kelas IXF yang memerankan tokoh Sinta pada cerita Rama Sinta. “Dialog menggunakan Bahasa Jawa krama inggil cukup sulit, tapi saya berusaha semaksimal mungkin agar sesuai karakter putri kerajaan yang halus.”
Selaku Urusan Kesiswaan di sekolah, Cahya Tri Pragtama, S.Pd, menegaskan,
“Sandiwara adalah cara efektif untuk menanamkan nilai budaya sekaligus melatih keterampilan abad 21 seperti kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Anak-anak tidak hanya belajar teori, tetapi mempraktikkannya dengan penuh penghayatan.”
Kegiatan praktek materi seni peran dalam pembelajaran Bahasa Jawa telah mendapat tanggapan yang begitu besar dari murid maupun guru. Kegiatan ini diharapkan bisa terus berlanjut setiap tahunnya dengan inovasi yang semakin baik dan memberikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam melestarikan budaya lokal melalui dunia pendidikan.
***********By: Munkhayati **********
Copyright © 2015 - 2025 SMP NEGERI 1 AMBAL All rights reserved.
Powered by sekolahku.web.id
Severity: Core Warning
Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'xsl.so' (tried: /opt/cpanel/ea-php72/root/usr/lib64/php/modules/xsl.so (/lib64/libxslt.so.1: undefined symbol: valuePush, version LIBXML2_2.4.30), /opt/cpanel/ea-php72/root/usr/lib64/php/modules/xsl.so.so (/opt/cpanel/ea-php72/root/usr/lib64/php/modules/xsl.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))
Filename: Unknown
Line Number: 0
Backtrace: